Mendadak Mati

Seandainya sesaat setelah Jisoo bilang "aku mau putus" aku mendadak meninggal, niscaya inilah keberuntungan yang paling kusyukuri. Rasanya akan sangat berat bertahan hidup sambil patah hati. Kau seperti makan sesuatu yang kau tahu kau membencinya, tapi tetap harus kaumakan karena tak ada makanan lain lagi. Situasi-situasi keterpaksaan semacam ini sungguh bikin pengin mati saja. Namun aku memilih hidup hingga kutulis catatan ini. 

Dalam obrolan kami, satu kawanku amat antusias memberiku tips move on. Aku mau bikin panduan move on, katanya sebelum mulai bimbingan pertamanya padaku. 

Jadi mula-mula, yakinnya. Dia dia berhenti dan menggeliat, membenarkan duduknya, lebih tegak dan lebih serius. Kau harus menyadari kenyataan kau memang patah hati, lanjutnya. Jangan menyangkal. Terima saja. Terima. Kamu bakal terbiasa dengan sakitnya. Bahkan saat Jisoo punya pacar baru, pungkasnya. 

Aku terdiam di depannya. Mengamatinya dengan sedikit percaya, sedikit tak percaya. Apa yang telah kulakukan? Apa aku menyangkal kesedihanku? Apa aku menyangkal kehancuranku ditinggal pergi olehnya? Aku meneguk soda dengan tenang. 

Komentar

Postingan Populer