Besok Kiamat Deh Keknya

Aku sangat memimpikan besok pagi adalah kiamat. Jadi, ketika aku membuka mataku perlahan, aku telah berdiri di tengah neraka. Bersama dosa-dosaku yang tak pernah Dia ampuni. Tapi aku sadar belum menyelesaikan skripsiku, yang dari jauh-jauh hari aku berencana menghabiskan seluruh sisa waktu kuliahku untuk itu.

Dan aku tidak berdiri di depannya.

Aku sangat memimpikan besok adalah Hari Akhir. Jadi saat mataku terbuka, yang kudengar pertama adalah suara-suara minta tolong dari para manusia yang harus terlebih dahulu membersihkan dosanya sebelum masuk surga. Di antara mereka ada aku. Dan akhirnya aku ingat, aku tak ingin itu terjadi karena aku belum melihat senyum ayah ibuku.

Aku tidak mendengar suaranya.

Aku sangat ingin besok adalah Hari Pembalasan. Jadi saat mataku terbuka, aku sontak memikirkan giliran siksaan apa lagi yang akan kudapati selanjutnya. Dan saat itulah aku sadar, bahwa semua yang dikata guru SDku tentang jurang-jurang dan deretan malaikat dengan cambuk di tangan mereka di neraka, benar adanya.

Dan aku tidak memikirkan sosoknya lagi.

Atau, kalau memang semua yang kuimpikan itu mustahil, karena nyatanya kiamat tidak ditakdirkan terjadi besok, kuatkan aku untuk terbiasa dengan bangun pagi tanpa harus mengingatnya, mandi tanpa sambil mencari-cari waktu bertemu dengannya, mengerjakan tugasku tanpa ingat tugas-tugasnya, dan yang terpenting, melakukan segala hal tanpa ingat semua yang kulakukan dengannya.

Segelap-gelapnya malam, aku percaya matahari terbit tepat waktu.

Komentar

Postingan Populer