Air, Pelabuhan, Daun, dan Embun
Aku air
Mengalir tanpa kehendak sendiri
Tak punya kuasa atas ke mana seharusnya pergi
Dan aku mendapatimu
Akhirnya kutemukan hilirku
Tempat ternyaman di mana aku tak akan ke mana-mana
Aku pemilik pelabuhan
Kupinta kau turunkan jangkarmu
Berlabuh dan nikmati apa yang kupunya
Kuharap ini takkan pernah usai
Jikalau usai, kususuri arus yang sama dengan yang kaususuri
Aku daun
Tangkaiku rapuh
Sesaat lagi gugur
Betapa gentar saat kubayangkan tubuhku luruh
Tapi tidak lagi! Setelah ku tahu kau di bawah sana:
Bersiap menangkapku
Yang paling kubenci adalah menjadi embun
Betapa benci!
Karena ketika kau, matahari, bertengger dengan sengat panasmu
Kau hanya bermaksud menyingkirkanku
aksara mu memicut hatiku
BalasHapus